Tuesday, March 23, 2010

siapa kita?

kekadang kita terlupa kedudukan kita seolah-olah semua perkara kita tahu, semua tempat kita telah sampai, semua ilmu telah kita pelajari pada hal kita tidak tahu apa-apa pun. Kita hanya insan kecil dalam kelompok yang besar, bukan seorang guru, bukan seorang ulamak, bukan seorang pedagang, bukan seorang seniman dan bukan siapa-siapa pun dalam kelompok kita, apatah lagi dalam masyarakat. Orang dalam kelompok kita pun tak mengenali kita. Lalu kita ciptakan kebesaran diri agar mempunyai tempat dalam masyarakat tanpa bermula dari mana-manapun. ego yang sedemikian akhirnya memenjarakan kita dalam dunia kita sendiri lalu jadilah kita seorang romantisme keputusaan dan idealisme abstrak. kita kecewa  dengan orang-orang di sekitar kita kerana mereka bukan sahaja menolak pandangan kita bahkan malabelkan kita kepada darjat yang lebih rendah. sepatutnya kita mengambil pendekatan pendidikan yakni mencari sebanyak mungkin ilmu, memperbaiki tingkat kehidupan yang lebih sejahtera, memperkuatkan pegangan hidup dan agama, bukan untuk orang lain tetapi untuk diri sendiri dan keluarga. biarlah ada sesuatu yang dapat dibawa pulang untuk anak isteri di rumah, kita bukanlah sebagai seorang suami atau ayah yang pecundang yang tewas seperti puisi a samad said, kosong tangan kosong dada, tiada apa-apa untuk dibawa pulang....

No comments:

Post a Comment